Tentang Hakekat Kecerdasan
Suatu hari di bulan Mei 2008, saya ber-sms dengan calon istri saya. Ketika itu, kami baru kenal, dan kira-kira 10 hari setelah bertukar nomor Handphone. Sebelumnya belum pernah tahu, karena itu kami seperti menelusuri dan melakukan perkenalan satu sama lain. Kami mulai saling tanya macam-macam, dari hobbi hingga kajian apa yang paling disukai.
Calon istri bernama "Sophie", yang dia dulunya mengambil program Ilmu Genetika dan Mikrobiologi. Dalam hati saya, ilmu ini pasti mengurusi masalah mikro-mikro dan kromosom. Meski demikian, saya tidak banyak tahu mendetail tentang bagaimana Ilmu Genetics berkembang saat ini. Diskusi via sms terus berjalan, hingga mengarah pada topik diskusi tentang apa sebenarnya prinsip dasar "kecerdasan" dan "kepandaian" itu.
Sebagai Ahli Genetics, Sophie selalu bicara quadrant otak A, B, C, dan D. Saya sempat bingung dengan kuadran-kuadran itu. Mendengar istilah tersebut, saya penasaran. Terus kuketik saja keyword brain quadrant di search engine om google. Lap...lap... lalu muncul.
Gampangnya, kuadran ini bertujuan mengenali kecenderungan kerja pikiran orang. Hal ini diukur berdasarkan kerja "otot", "syaraf", dan "hal-hal fisik" yang dilakukan dalam eksperimen laboratorium. Penelitian quadrant juga dilakukan ahli Psikologi. Karena itulah, kedua ahli itu bisa berhubungan dalam wacana ilmiah. Jika dilihat secara umum, mereka adalah ahli ilmu Alam. Karena itu, mereka bisa saling berkaitan satu sama lain
Awalnya, Saya awam tentang hal teori kuadran tersebut. Yang kami tahu, otak dibagi 2 (dua) , yaitu: otak kiri dan kanan. Ini berdasarkan penelitian psikolog-psikolog di abad modern.
Otak kiri mengendalikan dan berhubungan dengan organ tubuh kanan, seperti misalnya: gerakan tangan kanan, kaki kanan, dan urat-urat syarafnya. Kerja Otak kiri meliputi kemampuan analitis, logis, retoris, dialektis, matematis dan simbolis. Otak kiri memiliki kelebihan dalam menghasilkan pikiran yang rinci, rapi (terorganisasi), teratur, dan kepandaian mengolah kata-kata. Kemampuan-kemampuan itu merupakan modal utama untuk berpikir Ilmiah (Scientific). Itu semua adalah kerja otak kiri.
Sedangkan, otak kanan dikenali sebagai bagian yang mengendalikan organ tubuh area kiri, seperti misalnya: gerakan tangan kiri, kaki kiri, dan urat-urat syarafnya. Kemampuan otak kanan meliputi kemampuan harmonisasi, estetika (keindahan), kesadaran menikmati seni, rasa mendalam (insight), kepekaan, berimajinasi, dan mengenali model 3 Dimensi.
Selanjutnya, Teori Otak kiri dan kanan dikembangkan menjadi quadrant-quadrant, seperti yang kami sampaikan di awal paragrap lalu. Para ahli Genetics mengembangkan Klasifikasi Quadrant A, B, C, dan D. Quadrant A dan B mewakili kerja otak kiri. A dan B. Sedangkan Quadrant D dan C mewakili kerja otak kanan.
Hampir tidak ada beda secara prinsipil antara teori quadrant dengan yang teori otak kanan-kiri . Singkatnya, Teori Quadrant memberi klasifikasi yang lebih rinci.
Setelah membaca teori kuadran otak, dalam hati saya berkata, "oalah... jadi begitu, perkembangan teori empiris tentang otak". Lalu, teringat Sophie "si Ahli Genetika" tersebut.
Sophie sering menyebut kuadran otak, Karena itulah saya menyangka bahwa dia bermadzab "otak". Madzab otak mengatakan bahwa sumber kecerdasan adalah otak manusia. Dengan kata lain, Madzab Otak seakan-akan membawa spanduk besar bertuliskan "pondasi utama kecerdasan manusia adalah otak". Otak menjadi wujud fisik dari kecerdasan dan kepandaian.
Timbul pertanyaan di hati-ku, Apakah Sophie mirip dengan orang yang "memuja" akal seperti banyak orang melakukannya? Diskusi SMS belum selesai. Kami akan melanjutkannya diseri kedua dengan mengemukakan pendapat berbeda tentang pondasi kecerdasan.
Jangan lupa, isilah kotak komentar di bawah yaa... Kemukakan pendapat anda.
Teriaklah ..........
Jangan takut..... :)
Calon istri bernama "Sophie", yang dia dulunya mengambil program Ilmu Genetika dan Mikrobiologi. Dalam hati saya, ilmu ini pasti mengurusi masalah mikro-mikro dan kromosom. Meski demikian, saya tidak banyak tahu mendetail tentang bagaimana Ilmu Genetics berkembang saat ini. Diskusi via sms terus berjalan, hingga mengarah pada topik diskusi tentang apa sebenarnya prinsip dasar "kecerdasan" dan "kepandaian" itu.
Sebagai Ahli Genetics, Sophie selalu bicara quadrant otak A, B, C, dan D. Saya sempat bingung dengan kuadran-kuadran itu. Mendengar istilah tersebut, saya penasaran. Terus kuketik saja keyword brain quadrant di search engine om google. Lap...lap... lalu muncul.
Gampangnya, kuadran ini bertujuan mengenali kecenderungan kerja pikiran orang. Hal ini diukur berdasarkan kerja "otot", "syaraf", dan "hal-hal fisik" yang dilakukan dalam eksperimen laboratorium. Penelitian quadrant juga dilakukan ahli Psikologi. Karena itulah, kedua ahli itu bisa berhubungan dalam wacana ilmiah. Jika dilihat secara umum, mereka adalah ahli ilmu Alam. Karena itu, mereka bisa saling berkaitan satu sama lain
Awalnya, Saya awam tentang hal teori kuadran tersebut. Yang kami tahu, otak dibagi 2 (dua) , yaitu: otak kiri dan kanan. Ini berdasarkan penelitian psikolog-psikolog di abad modern.
Otak kiri mengendalikan dan berhubungan dengan organ tubuh kanan, seperti misalnya: gerakan tangan kanan, kaki kanan, dan urat-urat syarafnya. Kerja Otak kiri meliputi kemampuan analitis, logis, retoris, dialektis, matematis dan simbolis. Otak kiri memiliki kelebihan dalam menghasilkan pikiran yang rinci, rapi (terorganisasi), teratur, dan kepandaian mengolah kata-kata. Kemampuan-kemampuan itu merupakan modal utama untuk berpikir Ilmiah (Scientific). Itu semua adalah kerja otak kiri.
Sedangkan, otak kanan dikenali sebagai bagian yang mengendalikan organ tubuh area kiri, seperti misalnya: gerakan tangan kiri, kaki kiri, dan urat-urat syarafnya. Kemampuan otak kanan meliputi kemampuan harmonisasi, estetika (keindahan), kesadaran menikmati seni, rasa mendalam (insight), kepekaan, berimajinasi, dan mengenali model 3 Dimensi.
Selanjutnya, Teori Otak kiri dan kanan dikembangkan menjadi quadrant-quadrant, seperti yang kami sampaikan di awal paragrap lalu. Para ahli Genetics mengembangkan Klasifikasi Quadrant A, B, C, dan D. Quadrant A dan B mewakili kerja otak kiri. A dan B. Sedangkan Quadrant D dan C mewakili kerja otak kanan.
Hampir tidak ada beda secara prinsipil antara teori quadrant dengan yang teori otak kanan-kiri . Singkatnya, Teori Quadrant memberi klasifikasi yang lebih rinci.
Setelah membaca teori kuadran otak, dalam hati saya berkata, "oalah... jadi begitu, perkembangan teori empiris tentang otak". Lalu, teringat Sophie "si Ahli Genetika" tersebut.
Sophie sering menyebut kuadran otak, Karena itulah saya menyangka bahwa dia bermadzab "otak". Madzab otak mengatakan bahwa sumber kecerdasan adalah otak manusia. Dengan kata lain, Madzab Otak seakan-akan membawa spanduk besar bertuliskan "pondasi utama kecerdasan manusia adalah otak". Otak menjadi wujud fisik dari kecerdasan dan kepandaian.
Timbul pertanyaan di hati-ku, Apakah Sophie mirip dengan orang yang "memuja" akal seperti banyak orang melakukannya? Diskusi SMS belum selesai. Kami akan melanjutkannya diseri kedua dengan mengemukakan pendapat berbeda tentang pondasi kecerdasan.
Jangan lupa, isilah kotak komentar di bawah yaa... Kemukakan pendapat anda.
Teriaklah ..........
Jangan takut..... :)
Posting Komentar untuk "Tentang Hakekat Kecerdasan"